Sabtu, 24 September 2011

SAHABATKU PARA LANSIA
Salah satu pilar penyangga keimanan didalam agama Islam ialah  kepercayaan  yang kuat atau keyakinan yang kokoh dari  pemeluknya terhadap HARI KEMUDIAN ,-- Hari Akherat , yaitu tibanya  suatu saat dimana dunia yang fana  ini berakhir, ditandai dengan Youmal Qiyamah , yaitu saat atau peristiwa berakhirnya dunia dan kehidupannya ,yang disusul dengan  hari kebangkitan atau Youmil Ba^ats dan selanjutnya digelar suatu peradilan Ilahiyah pada Hari Perhitungan atau dalam bahasa Al Qur'an kita dikenalkan sebagai Youmil Hisab . Hari Perhitungan dan Peradilan .
Proses tersebut  menentukan  kita terjatuh  pada dua opsi/pilihan yakni  apakah  kita  menjadi  penghuni  Neraka Jahanam  ataukah penghuni Surga yang penuh  kenikmatan.
Adalah telah  menjadi ketetapan Allah SWT dan atas perintahNYA pula kiamat  pasti datang dan terjadi,  hanya saja tiada ada seorangpun yang mengetahui kapan  saatnya,  kecuali Allah SWT sendiri  Yang Maha Mengetahui akan  hal  tersebut.

(QS.An-Naba'.78:17) : "Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang (telah) ditetapkan"
(QS.Thaahaa.20:15): "Innas-saa^ta  aatiyatun akaadu ukhfiihaa litujzaa kullu nafsim-bimaa  tas^aa" Artinya:" Sesungguhnya  hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap  diri itu dibalas dengan  apa yang ia usahakan."/@zmr 


REHAT Sejenak ..
KOMUNITAS LANSIA - KEL.DURENTIGA- 
JAKARTA SELATAN

> POSKOTA > "KAVLING  WARGA" :Minggu,18 September 2011
(www.poskotanews.com)

CERIA DI MASA TUA TINGKATKAN KEIMANAN JALIN INTERAKSI SOSIAL

Jumat, 16 September 2011 - 11:17 WIB
SIAPA yang ingin menjadi tua? Sejujurnya setiap orang inginnya sih bisa tetap muda. Tapi sesuai kodrat alam, proses penuaan tak bisa ditolak maupun dicegah oleh siapapun.
Persoalannya sekarang siapkan kita untuk menuju masa tersebut? Lazimnya bekal dan kemampuan yang minim, tak sedikit kaum lanjut usia (lansia) hanya bisa pasrah dan melewatkan waktu yang ada begitu saja alias sia-sia . Malahan ada yang saking putus asanya berharap supaya cepat meninggalkan dunia fana ini .
Kondisi buruk ini sejak awal disikapi bijak oleh kaum lansia di Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Sadar masa tua sudah menjadi hukum alam yang tak bisa ditangkal, mereka justru menyambutnya dengan sikap positif dan ceria.
Para lansia ini sehari-harinya tetap aktif beraktivitas melalui wadah Paguyuban Lansia Mawar MeraI .Sebagai penyemangat, mereka mengusung motto “Tua Oke, Memble No Way!
“Siapa bilang jika sudah tua kita tak berguna karena sudah tak produktif lagi?” tanya H. Eko Supoyo,79, warga RT 001/06 Kel. Duren Tiga, kemarin.
Justru , lanjut mantan pendidik yang juga Ketua Kelompok Lansia Mawar Merah I ini di saat purna bakti kian banyak peluang yang bisa dikerjakan. Tentu saja aktivitas yang dilakukan kaum lansia disesuaikan dengan kesehatan serta kondisi fisik yang jauh lebih menurun ketimbang saat muda .
Sekaligus pula lanjutnya menjadi waktu emas untuk semakin meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Serta menjalin interaksi sosial dengan keluarga, kerabat dan tetangga.
Hal ini diamini sejumlah pengurus lainnya seperti H. Sunaryo,76, pensiunan bank pemerintah, selaku penasehat, H. Susilo,73, pensiunan swasta*), sebagai Wakil Ketua, H. Suwandi, 67, sekretaris dan Sri Suharti, 72, bendahara.
Kelompok lansia yang dikukuhkan Lurah Duren Tiga Sori Matogu pada 8 Desember 2010 dengan pelindung Kepala Puskesmas Kecamatan Pancoran dan Kepala Puskesmas Kelurahan Duren Tiga ini sarat dengan berbagai aktivitas. Mulai kegiatan sosial, olah raga dan rekreasi, kesehatan, lingkungan hingga kerohaniaan.
Ini ditandai dengan diperkuatnya sejumlah seksi-seksi demi mendukung kiprah yang diusung mereka. Contohnya seksi kerohaniaan dipercayakan H. Azis Masyuri,67, dan H. Djasmin Abdillah,67, seksi perlengkapan Suroyo. Juga seksi pelatihan, rekreasi, olahraga, posyandu, kesenian, pembinaan umum dan humas/dokumentasi.

SENAM OTAK

Saat usia kian meredup,penyakit mulai menyerbu. Agar lansia tersebut tetap bugar dan terjaga kesehatannya ,mereka rajin berolah raga dibarengi arisan. Olah raganya ringan saja yakni senam Tera dan senam Gerakan Latihan Otak (GLO)**) supaya tidak cepat pikun. Usai berolah raga, Lansia mendapat Tawsiah (Kesehatan Rohani) dari  team seksi  kerohanian. Didukung pula check-up rutin bulanan seperti tensi, gula darah, kolesterol, di Puskesmas Kecamatan oleh Dr.Dorlina Nainggolan.***)
Sebagai kepedulian terhadap lansia yang ekonominya minim, kata Sri Suharti , Bendahara, anggota rutin memberi santunan biasanya menjelang Ramadhan  maupun Lebaran .
Kepedulian terhadap lingkungan juga dibuktikan dengan mengadakan aksi bersih-bersih supaya kawasan tempat tinggal tetap kinclong, bersih dan ijo royo-royo .

Hal menarik supaya Lansia tidak bete, pengurus secara berkala mengadakan rekreasi ketempat wisata keluar kota. "Kami berusaha mengisi waktu yang ada bagi keluarga , masyarakat dan bangsa," tandas H.Eko Supoyo.

Camat Pancoran Asril Marzuki didampingi Lurah Duren Tiga Sori Matogu dan Ketua Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Ahmad Sultoni menyampaikan apresiasinya kepada kalangan LANSIA atas kiprahnya dalam ikut membantu program pembangunan yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta .
"Kiprah dan sumbangsih para Lansia  sangat besar dan turut adil untuk  menyukseskan pembangunan demi kesejahteraan bersama," tandas Asril. (Rachmi/ak/o)
Note: Foto Pengurus Lansia bersama Camat Pancoran dan Lurah Durentiga diperbarui tgl.28 September 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar